Hotline 087808266394
Informasi lebih lanjut?
Home » Blog » SEJARAH DAN BUDAYA BANTEN MASA LALU DAN MASA KINI SERTA MAKAM KRAMAT YANG ADA DI BANTEN

Banten, daerah cukup menarik. Sebagai provinsi, jika dilihat luas wilayahnya tak signifikan. Dibanding daerah induknya, Jawa Barat (Jabar) sangat jauh berbeda. Wilayah Jabar seluas 44.354,61 Km2 , terdiri dari 16 kota dan 10 kabupaten. Sedangkan Provinsi Banten memiliki luas hanya 8.651,20 Km2 , meliputi empat kota dan empat kabupaten.

Sempitnya wilayah Banten bukan suatu persoalan untuk mencapai kemajuan, karena memiliki sejumlah potensi. Antara lain, letak yang strategis, kondisi alam, dan kekayaan alam yang dimiliki. Selain itu, latar belakang sejarah kejayaan di masa lalu serta momentum yang ada menjadi faktor penting bagi kemajuan Banten. Berangkat dari kalkulasi atas potensi yang dimiliki, masyarakat Banten bertekad memisahkan diri dari Jabar dan membentuk provinsi tersendiri.

Kejayaan masa lalu

Sebagaimana provinsi-provinsi di Pulau Jawa, terbentuknya Provinsi Banten tak terlepas dari pengaruh latar belakang sejarah. Khususnya pada masa kejayaan yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu, kejayaan masa kerajaan dan kemajuan atau proses perjuangan pada masa kolonial.

Banyak kejayaan yang dicapai pada masa kerajaan kemudian menginspirasi dan menjadi ikon suatu daerah. Jawa Timur mendapat pengaruh kejayaan Kerajaan Majapahit dan Kediri. Jawa Tengah pengaruh dari Kerajaan Mataram yang berpusat di Surakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta tak terlepas dari pengaruh Mataram Yogyakarta. Begitu pula Jawa Barat identik dengan Kerajaan Pajajaran.

Secara historis, Kesultanan Banten pernah mengalami puncak kejayaan, terutama pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1631-1692). Banten bukan hanya menjadi pusat penyebaran agama Islam, tetapi pelabuhan Banten dikenal sebagai pusat perdagangan internasional yang termashur.

Bukti-bukti kejayaan Kesultanan Banten bisa ditelusuri melalui beberapa literatur. Sedangkan bukti fisik yang bisa disaksikan yakni sisa-sisa peninggalan masa lalu, seperti situs bangunan keraton Surosowan Kesultanan Banten, benda-benda peninggalan yang tersimpan di Museum Kepurbakalaan Banten, dan Masjid Agung Banten. Semua berada di kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Pengaruh masa kolonial, seperti diketahui melalui sejarah tentang beberapa kota di provinsi di Pulau Jawa. Kota Surabaya di Jawa Timur, Semarang di Jawa Tengah, Bandung di Jawa Barat, dan Yogyakarta merupakan pusat pendudukan kolonial sekaligus basis perjuangan masyarakat pribumi merebut kemerdekaan.

Sebagai daerah penting, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, setelah VOC dibubarkan, di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Herman Williem Daendels (1808-1811), di Anyer dan Ujung Kulon, dibangun pangkalan armada laut. Oleh Daendels Anyer juga dijadikan titik nol proyek monumental pembangunan jalan raya trans Jawa hingga ke Panarukan Jawa Timur. Peninggalan di Anyer berupa mercusuar, menara pemantau kapal-kapal laut yang hingga kini masih berdiri kokoh.

Kejayaan masa lalu Banten bukan hanya menjadi kenangan. Peninggalan berupa fisik dapat berfungsi untuk bahan kajian ilmiah dan sarana wisata. Warisan berupa nilai-nilai agama maupun budaya menjadi pijakan bagi pembangunan Provinsi Banten.

Masa kini

Seiring bergulirnya reformasi berimplikasi terhadap perubahan sistem politik, salah satunya desentralisasi kekuasaan. Momentum sangat fenomenal terbentuknya Provinsi Banten tanggal 4 Oktober 2000. Terbentuknya Provinsi Banten bagaikan napak tilas kejayaan Banten masa lampau. Dengan segala potensi yang dimiliki Banten mampu menunjukkan kemajuannya. Tahun 2007 menduduki peringkat ke empat dalam hal peningkatan APBD (Asep Kurnia dan Ahmad Siabudin: 2010).

Provinsi Banten memiliki potensi alam cukup tinggi. Secara topografi terdiri atas dua bagian besar, yaitu, daerah perbukitan di sebelah selatan (Kabupaten Lebak dan Pandeglang) dan daerah dataran rendah di bagian lainnya. Terdiri dari empat kota (Kota Serang, Tangerang, Cilegon, dan Kota Tangerang Selatan) dan empat kabupaten (Kabupaten Serang, Tangerang, Pandeglang, dan Kabupaten Lebak).

Kota Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang adalah daerah dengan aktivitas ekonomi cukup tinggi karena merupakan kawasan industri, terutama industri manufaktur. Kabupaten Lebak dan Pandeglang merupakan daerah hijau, hutan dan perkebunan banyak terdapat di sana. Adapun Kota Tangerang Selatan merupakan kota jasa, perdagangan, serta banyak lembaga pendidikan bergensi dan bertaraf internasional. Maklum, di kota ini banyak tinggal tokoh intelektual, tokoh nasional, dan kaum ekspatriat.

Tentang internasional, Provinsi Banten memiliki Taman Nasional Ujung Kulon, di Kabupaten Pandeglang yang masih hidup populasi hewan langka yang di dunia hanya ada di Ujung Kulon. Bandara internasional Soekarno-Hatta merupakan gerbang utama Indonesia berada di Kota Tangerang. Bahkan telah direncanakan pembangunan pelabuhan bertaraf internasional di Kramatwatu, Serang. Kondisi demikian membuat peningkatan APBD Provinsi Banten meningkat signifikan setiap tahun.

Sektor pariwisata, Porivinsi Banten yang ketiga sisinya dikelilingi laut, dari Cilegon hingga Labuhan jalan melingkar menyusur tepi pantai Selat Sunda merupakan kawasan wisata sangat kesohor. Hotel dan villa berjejer siap memanjakan setiap wisatawan dengan pemandangan Gunung Krakatau yang penuh cerita di lepas pantai. Pelabuhan penyeberangan ke Sumatera menambah Provinsi di ujung barat Pulau Jawa ini sangat sibuk. Dihubungkan oleh ruas tol langsung sampai Jakarta. Apalagi kalau pembangunan mega proyek jembatan Selat Sunda yang jauh lebih panjang dari jembatan Suramadu terealisasi, membuat Provinsi Banten kian melambung.

Waliyullah yang ada di Banten (SULTHAN MAULANA HASANUDIN)

Sultan Maulana Hasanudin adalah sosok penting dalam sejarah Indonesia, khususnya sebagai pendiri sekaligus sultan pertama Kesultanan Banten. Ia lahir dari pasangan Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), salah satu Wali Songo, dan Nyai Kawunganten, putri Prabu Surosowan, bupati Banten. Dengan latar belakang keluarga yang kuat secara politik dan agama, Sultan Maulana Hasanudin memainkan peran besar dalam membangun fondasi Kesultanan Banten sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Nusantara.

Silsilah Sultan Maulana Hasanudin

Sultan Maulana Hasanudin merupakan anak kedua dari Sunan Gunung Jati dan Nyai Kawunganten. Dari jalur ayahnya, ia adalah cucu Syarif Abdullah Umdatuddin, seorang tokoh Islam yang memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dari jalur ibunya, ia adalah cucu Prabu Surosowan, penguasa Banten Girang. Hubungan ini menjadikan Sultan Maulana Hasanudin memiliki legitimasi kuat baik secara keagamaan maupun politik.

Dalam silsilah keluarganya, Sultan Maulana Hasanudin memiliki beberapa saudara kandung, termasuk Ratu Winaon. Ia juga dikenal dengan gelar Pangeran Sabakingking atau Panembahan Surosowan setelah mendirikan Kesultanan Banten pada tahun 1527. Gelar ini menunjukkan perannya sebagai pemimpin yang membawa perubahan besar di wilayah tersebut.

Peran dan Kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin

Sebagai pendiri Kesultanan Banten, Sultan Maulana Hasanudin memulai pemerintahannya dengan merebut wilayah Banten Girang dari pamannya, Prabu Pucuk Umun. Alih-alih menggunakan kekerasan, konflik ini diselesaikan melalui musyawarah dan adu ayam sebagai simbol perdamaian. Setelah itu, ia memindahkan pusat pemerintahan dari pedalaman ke pesisir untuk memaksimalkan potensi perdagangan.

Di bawah kepemimpinannya (1552–1570), Kesultanan Banten berkembang pesat menjadi salah satu pusat perdagangan rempah-rempah utama di Nusantara. Pelabuhan Banten menjadi titik temu pedagang dari Arab, India, Cina, dan berbagai wilayah lain. Sultan Maulana Hasanudin juga memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Lampung yang kaya akan lada. Keberhasilan ini tidak lepas dari kebijakan diplomasi yang bijaksana serta pembangunan infrastruktur seperti masjid-masjid dan Keraton Surosowan.

Selain itu, Sultan Maulana Hasanudin berperan aktif dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Ia melanjutkan misi ayahnya untuk memperkuat nilai-nilai Islam di masyarakat melalui pendidikan agama dan pembangunan fasilitas ibadah.

Warisan dan Pengaruh

Warisan terbesar Sultan Maulana Hasanudin adalah berdirinya Kesultanan Banten sebagai kerajaan maritim yang kuat secara ekonomi dan agama. Di era kepemimpinannya, Banten dikenal sebagai bandar besar yang strategis di Selat Sunda. Ia juga meninggalkan jejak penting dalam arsitektur dengan membangun masjid-masjid megah serta Keraton Surosowan yang menjadi simbol kejayaan Kesultanan Banten.

Setelah wafat pada tahun 1570, Sultan Maulana Hasanudin dimakamkan di kompleks Masjid Agung Banten. Kepemimpinannya diteruskan oleh putranya, Maulana Yusuf, yang melanjutkan visi sang ayah untuk memperkuat posisi Banten di Nusantara.

itulah sedikitnya tentang Sejarah Banten masa lalu dan masa kini serta sedikitnya informasi mengenai Sulthan Maulana Hasanudin dan beberapa silsilahnya. selain Makam Keramat Waliyullah Sulthan Maulana Hasanudin terdapat juga makam atau tempat ziarah wali wali Allah yang ada di Banten seperti , Maulana Yusuf, Cikaduen, Asnawi Al-Bantani Caringin, Syech Jmaludin dan Gunung Santri. semua Tempat ziarah di BAnten bisa anda kunjungi bersama kami Gunawan Sejahtera Tour Travel Cilegon atau anda bisa mengambil Semi Paket berikut.

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Komentar Anda*Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

7 TEMPAT WISATA HITS DI BANDUNG 2025

24 Februari 2025 61x Blog

Bandung selalu menjadi destinasi favorit bagi wisatawan, terutama saat liburan Lebaran. Kota yang dikenal dengan julukan Paris van Java ini menawarkan beragam tempat wisata yang menarik, mulai dari keindahan alam, wisata kuliner, hingga tempat-tempat dengan arsitektur yang unik. Setiap tahunnya, berbagai destinasi wisata di Bandung terus berkembang, menghadi... selengkapnya

IBARBO PARK, WISATA DUNIA KARTUN TERBESAR DAN TERBARU 2025

29 April 2025 7x Blog

Yogyakarta, atau yang sering disapa Jogja, adalah salah satu kota yang penuh dengan kekayaan budaya dan sejarah di Indonesia. Kota ini menawarkan pengalaman wisata yang lengkap, mulai dari keindahan alam, kekayaan sejarah, hingga budaya yang masih lestari. Sebagai pusat kebudayaan Jawa dan kota pelajar, Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang sangat populer... selengkapnya

8 TEMPAT WISATA KEREN WAJIB DI KUNJUNGI DI TANGERANG

24 April 2025 17x Blog

“Objek wisata Tangerang merupakan destinasi yang ideal bagi masyarakat Jakarta yang ingin menikmati liburan tanpa harus menghabiskan waktu di perjalanan. Simak rekomendasi wisata Tangerang r yang unik dan menakjubkan.” Wisata Tangerang menjadi pilihan tepat jika Anda mencari tempat berlibur yang tidak jauh dari Jakarta. Kota yang terkenal dengan kawasan ... selengkapnya

Head office

Jl. Cikerai Link. Karotek, RT.03/RW.02, Kalitimbang, Kec. Cibeber, Kota Cilegon, Banten

Ikut Kami..!

Follow akun sosial media resmi kami.

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.